Inovasi Bedah Plastik Robotik Bisa Kencangkan Payudara
A
A
A
PEREMPUAN yang telah melahirkan biasanya mengalami perubahan bentuk tubuh, misalnya perut menggelambir dan payudara menurun. Bedah plastik robotik dengan metode endoskopi bisa menjadi alternatif untuk mengatasinya.
Menurut ahli ginekologi Dr Ava Shamban, perempuan yang telah melahirkan lebih sering berkonsultasi dengan ahli bedah plastik karena permasalahan yang dihadapi di antaranya payudara dan perut yang kendur. "Berbagai prosedur bedah plastik dikembangkan untuk mengatasi masalah tubuh pascamelahirkan. Prosedur yang bisa dilakukan di antaranya pengencangan payudara, abdominoplasti/tummy tuck, sedot lemak, hingga labiaplasty," ujar Dr Shamban, dikutip allure.com.
Shamban menerangkan, ketika seorang perempuan mengandung, payudaranya membesar karena memproduksi ASI. Tidak peduli apakah ibu menyusui atau tidak, memang ada dampak signifikan pada payudara ibu sehingga payudara mereka mulai menurun. Menurutnya, proses berpikir di balik keinginan membentuk kembali payudara ibu pascamelahirkan adalah untuk mengembalikan payudara ibu ke bentuk semula, bahkan lebih indah dari pada sebelum hamil.
"Tergantung pada kondisi masing-masing individu, mereka dapat mengatasinya dengan pembesaran payudara, pengencangan payudara, atau pengecilan payudara," sebut Shamban.
Untuk beberapa ibu, mungkin kelebihan lemak di perut sering menjadi persoalan. Menurutnya, sedot lemak bisa mengatasinya, walaupun tidak ada kulit atau otot yang kendur. "Sedot lemak dapat menjadi pilihan lain yang umum digunakan untuk memperbaiki keindahan perut ibu pascamelahirkan," ujarnya.
Sementara itu, menurut Dr Marco Aurelio Faria-Correa, ahli bedah plastik dan kosmetik, bedah plastik robotik dapat menjadi solusi permasalahan yang dihadapi para ibu pascamelahirkan. Dokter yang berpraktik di Mount Elizabeth Novena Specialist Centre, Singapura, ini menjelaskan, bedah plastik robotik adalah bedah minimal invasif menggunakan mesin berteknologi tinggi yang disebut Sistem Bedah Da Vinci.
"Sistem Bedah Da Vinci tidak memiliki otonomi untuk beroperasi pada pasien. Dokter bedahlah yang akan melakukannya pada Anda. Dokter bedah akan duduk di ruang konsol dan mengoperasikan mesin untuk melakukan pembedahan. Alat ini biasa digunakan untuk prosedur sedot lemak dan pengencangan payudara," ujar Marco di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2017).
Dokter yang memiliki pengalaman lebih dari 33 tahun ini menuturkan, keuntungan menggunakan Sistem Bedah Da Vinci ini adalah alat tersebut dapat menunjukkan tampilan bedah 3D beresolusi dan berakurasi tinggi. Tidak hanya itu, alat ini juga memungkinkan dokter bedah mengoperasikan lengan robot dengan jari-jarinya pada tombol kontrol di ruang konsol untuk melakukan pembedahan dengan akurat dan bebas tremor.
Menurut Marco, tangan robot mampu bekerja lebih baik daripada pergelangan tangan manusia, dapat menekuk dan memuntir pada sudut yang tidak dapat dilakukan tangan manusia. Kelebihan lain, luka bekas sayatan lebih kecil sehingga risiko infeksi lebih kecil dan waktu pemulihan lebih cepat dengan hasil klinis yang lebih baik.
Marco menambahkan, penggunaan teknologi robotik dalam operasi plastik ternyata aman dilakukan. Ketika operasi, robot dapat menjangkau bagian tubuh yang sangat halus, seperti pembuluh darah. Hal ini mempermudah dokter bedah melakukan rekonstruksi pada tubuh pasien.
"Selama beberapa tahun terakhir, bedah plastik robotik tidak hanya digunakan di bidang estetika, tetapi juga telah digunakan ahli bedah jantung, kolorektal, bedah umum, ginekologi, urologi, bedah kepala dan leher," ujar dokter asal Brasil ini.
Menurut ahli ginekologi Dr Ava Shamban, perempuan yang telah melahirkan lebih sering berkonsultasi dengan ahli bedah plastik karena permasalahan yang dihadapi di antaranya payudara dan perut yang kendur. "Berbagai prosedur bedah plastik dikembangkan untuk mengatasi masalah tubuh pascamelahirkan. Prosedur yang bisa dilakukan di antaranya pengencangan payudara, abdominoplasti/tummy tuck, sedot lemak, hingga labiaplasty," ujar Dr Shamban, dikutip allure.com.
Shamban menerangkan, ketika seorang perempuan mengandung, payudaranya membesar karena memproduksi ASI. Tidak peduli apakah ibu menyusui atau tidak, memang ada dampak signifikan pada payudara ibu sehingga payudara mereka mulai menurun. Menurutnya, proses berpikir di balik keinginan membentuk kembali payudara ibu pascamelahirkan adalah untuk mengembalikan payudara ibu ke bentuk semula, bahkan lebih indah dari pada sebelum hamil.
"Tergantung pada kondisi masing-masing individu, mereka dapat mengatasinya dengan pembesaran payudara, pengencangan payudara, atau pengecilan payudara," sebut Shamban.
Untuk beberapa ibu, mungkin kelebihan lemak di perut sering menjadi persoalan. Menurutnya, sedot lemak bisa mengatasinya, walaupun tidak ada kulit atau otot yang kendur. "Sedot lemak dapat menjadi pilihan lain yang umum digunakan untuk memperbaiki keindahan perut ibu pascamelahirkan," ujarnya.
Sementara itu, menurut Dr Marco Aurelio Faria-Correa, ahli bedah plastik dan kosmetik, bedah plastik robotik dapat menjadi solusi permasalahan yang dihadapi para ibu pascamelahirkan. Dokter yang berpraktik di Mount Elizabeth Novena Specialist Centre, Singapura, ini menjelaskan, bedah plastik robotik adalah bedah minimal invasif menggunakan mesin berteknologi tinggi yang disebut Sistem Bedah Da Vinci.
"Sistem Bedah Da Vinci tidak memiliki otonomi untuk beroperasi pada pasien. Dokter bedahlah yang akan melakukannya pada Anda. Dokter bedah akan duduk di ruang konsol dan mengoperasikan mesin untuk melakukan pembedahan. Alat ini biasa digunakan untuk prosedur sedot lemak dan pengencangan payudara," ujar Marco di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2017).
Dokter yang memiliki pengalaman lebih dari 33 tahun ini menuturkan, keuntungan menggunakan Sistem Bedah Da Vinci ini adalah alat tersebut dapat menunjukkan tampilan bedah 3D beresolusi dan berakurasi tinggi. Tidak hanya itu, alat ini juga memungkinkan dokter bedah mengoperasikan lengan robot dengan jari-jarinya pada tombol kontrol di ruang konsol untuk melakukan pembedahan dengan akurat dan bebas tremor.
Menurut Marco, tangan robot mampu bekerja lebih baik daripada pergelangan tangan manusia, dapat menekuk dan memuntir pada sudut yang tidak dapat dilakukan tangan manusia. Kelebihan lain, luka bekas sayatan lebih kecil sehingga risiko infeksi lebih kecil dan waktu pemulihan lebih cepat dengan hasil klinis yang lebih baik.
Marco menambahkan, penggunaan teknologi robotik dalam operasi plastik ternyata aman dilakukan. Ketika operasi, robot dapat menjangkau bagian tubuh yang sangat halus, seperti pembuluh darah. Hal ini mempermudah dokter bedah melakukan rekonstruksi pada tubuh pasien.
"Selama beberapa tahun terakhir, bedah plastik robotik tidak hanya digunakan di bidang estetika, tetapi juga telah digunakan ahli bedah jantung, kolorektal, bedah umum, ginekologi, urologi, bedah kepala dan leher," ujar dokter asal Brasil ini.
(amm)